Homepage FAQ Seputar Kucing

Kucing sebenarnya picky terhadap makanan yang diberikan, jadi tidak asal makan apa saja yang disajikan. Namun tetap harus diperhatikan apa saja kandungan yang ada. Beberapa bahan yang tidak disarankan untuk kucing antara lain bawang, coklat, kismis dan anggur, nasi (karbohidrat tinggi), produk olahan dairy, dan caffein (kopi)

Jam makan kucing cukup beragam ada yang sekali duduk habis dan ada juga yang sedikit- sedikit namun sering. Setidaknya bisa diberikan pakan 2x sehari dengan porsi yang disesuaikan.

Porsi yang sesuai bisa ditentukan dengan kebutuhan kucing dan juga produk yang dipakai. Kucing obesitas sebaiknya dibatasi jumlahnya dan untuk kucing yang kurus bisa dilebihkan jumlahnya. Jika menggunakan pakan komersial bisa diamati pada belakang kemasan untuk menentukan porsi sesuai berat badan si kucing

Alergen yang sering berpengaruh biasanya adalah dari protein hewani seperti sapi, ikan, dan ayam. Kenali juga gejala yang muncul seperti bintik kemerahan di kulit serta diare

Perhatikan jumlah bahan yang termakan dan amati tingkah laku si kucing untuk beberapa waktu ke depan. Karbon aktif bisa jadi salah satu opsi yang bisa diberikan. Namun jika muncul gejala klinis yang berkelanjutan segera bawa ke Vet terdekat!

Umumnya kucing bukanlah hewan yang banyak minum. Namun rata rata kebutuhannya adalah sekitar 50 ml air per kilogram berat badannya.

Tipe litter seringnya menyesuaikan dengan lingkungan hidup owner, populasi hewan, dan ukuran jenis pasir. Bagi yang tinggalnya di lingkungan apartemen, pilih yang bisa larut air. Jika populasinya cukup banyak bisa dipertimbangkan dengan harga yang lebih ekonomis. Kemudian pilih ukuran pasir yang tidak terlalu besar serta tidak mudah bertebaran, litter dari bahan serbuk kayu kurang direkomendasikan karena mudah bertebaran dan mudah menempel ke bulu kucing.

Setiap minggu. Ganti litter dengan yang baru setidaknya 1 minggu sekali atau jika litter sudah tidak bisa dipakai lagi. Dan jangan membiarkan pup si kucing terlalu lama di litter boxnya.

Hindari bahan yang mudah menempel di bulu dan mudah bertebaran, seperti dari serbuk kayu.

Kucing dengan usia minimal 8 minggu sudah bisa divaksin. Vaksin pokok yang harus didapat adalah Virus Panleukopenia, Herpes virus, Calicivirus, dan juga Chlamydia sampai dengan usia 5 bulan. Masing masih dosis dijeda 3-4 minggu. Kemudian bisa ditambahkan untuk Vaksinasi Rabies di usia 5 bulan. Jika sudah mendapat full dose vaksin pokok dan rabies, program vaksinasi bisa diulang tiap tahunan.

6 bulan sekali rasanya cukup jika hewan dalam kondisi prima. Namun jika sudah memasuki usia tua atau memiliki gangguan tertentu cek up rutin 1 bulan sekali bisa diterapkan untuk monitoring kondisinya.

Alamiahnya hairball akan dimuntahkan oleh si kucing. Namun pada kasus tertentu hairball terkumpul cukup banyak dan memadat. Tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan menyisir bulu secara rutin, potong bulu secara berkala, dan diet spesifik untuk membantu pencernaan untuk mengontrol pembentukan hairball.

Amati seberapa parah lukanya. Jika hanya goresan saja bisa dibersihkan dengan air hangat atau NaCl dan diberikan antiseptik seperti iodine. Jika ada pendarahan bantu tekan dan balut dengan perban dengan kuat. Namun jika cukup parah sebaiknya segera dibawa ke Vet. Hindari treatment hewan yang sedang kesakitan tanpa restrain dan handling yang tepat untuk menghindari luka yang bertambah parah dan risiko terluka oleh kucing.

Bagi kucing jantan, neutering membantu untuk mengurangi spraying (pipis sembarangan), menghindari kucing kabur dari rumah, mengurangi agresi, menurunkan peluang terjadinya gangguan saluran urinasi bawah, menghindari tumor testis, serta membantu mengontrol populasi.

Kucing pada dasarnya tidak terlalu rumit untuk dipelihara namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

* Hindari overpopulasi untuk mencegah terjadinya infeksi penyakit

* Kontrol hama seperti kecoa dan cicak atau binatang lainnya agar menghindari keracunan. 

* Awasi penggunaan pestisida dan juga zat kimia lainnya. Hindari dari jangkauan kucing. 

* Atur sistem perkabelan alat elektronik untuk menghindari sengatan listrik dan juga kerusakan barang

* Simpan barang barang dengan rapi agar tidak terjangkau oleh kucing.

Karakter kucing cukup beragam ada yang aktif dan ada yang pasif jadi untuk jadwal main bisa disesuaikan dengan karakter si kucing. 1 jam dengan aktivitas berat sepertinya sudah cukup untuk si kucing. Namun bukan berarti membatasi kegiatan bersama dengan kucing. Jadi selama si kucing masih aktif jangan dibatasi. 

Kucing suka sekali mainan yang bergerak dan memacu instinct mereka untuk berburu. Jadi pilih saja mainan yang bergerak secara terus menerus. Hindari mainan yang kecil dan tajam karena kucing cenderung menggigit mainannya dan berisiko tertelan atau tersangkut.

Karakter kucing sangatlah beragam. Ada yang lincah 24/7 ada yang garong dan juga yang maunya rebahan seharian. Selama kucing masih mau makan minum, dan kondisi umum lainnya tidak ada kendala, tidak apa-apa. Namun jika ada gejala spesifik tiba tiba lemas dan kondisi umum menurun, evaluasi kondisinya dan konsultasikan dengan vet.

Hal yang perlu diperhatikan untuk menambah populasi kucing. 

* record kesehatan pasien. Pastikan dalam kondisi sehat dan prima

* Teritori kucing. Karena kucing pada umumnya bersifat teritorial dan menyendiri. Jadi sediakan tempat yang cukup luas untuk mereka berbagi

* Lakukan adaptasi seperti kenalkan kucing baru dengan kucing lama secara berkala.

Pada umumnya kucing memang lebih bersifat teritorial dan individu namun bukan berarti mereka tidak bisa tinggal bersama. Perlu adaptasi dan pengenalan sebelum menambah personel baru.

Sebelum memelihara kucing pastikan sudah menyiapkan beberapa hal berikut, yaitu:

  • Record kesehatan si kucing dan pastikan dalam kondisi sehat
  • Kandang yang memadai. 
  • Pakan yang sudah sesuai
  • Siapkan mainan bila perlu
  • Perlengkapan seperti litter box dan tempat makan. 
  • Kondisikan rumah sudah pet friendly
  • Siapkan mental dan hati

Masih belum menemukan pertanyaan atau jawaban yang anda mau? Silahkan email kami melalui info@pdhbvet.com atau dengan mengisi form dibawah ini





    error: Content is protected !!